tag:blogger.com,1999:blog-46011011762741057302024-03-19T12:05:45.234+07:00Peternakan Dody, Jual bebek petelur, DOD itik, dan bebek potongsebuah peternakan yang besar dan berkembang diantara kelompok ternak di wilayah jombang- mojokerto,insya allah kebutuhan seputar dunia itik akan berusaha kami penuhi. Untuk Wiliyah Selutuh Indonesia. Penjuangan Daging Bebek,dod bebek dan Pemotongan BebekDody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.comBlogger74125tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-24842665144009741712018-03-28T21:22:00.002+07:002018-03-28T21:22:52.346+07:00Tahun Kemenangan Peternak itik petelur, itik pedaging, penatasan itik, dan pedagang itik dan telur itik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5QeLoTppsxy3oEq6IuSUig9w-ejry00va-TIUD-yrzqTs9Wuz444TH4sRsKOfy1xfGz6nZFjsKQ9a7UsArityGq9l74WXfcmfWiQQ4dyUctRWs3M6er2iopAPXq5-sZp6zbaWLIetZRI/s1600/P61228-055155.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1185" data-original-width="1600" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5QeLoTppsxy3oEq6IuSUig9w-ejry00va-TIUD-yrzqTs9Wuz444TH4sRsKOfy1xfGz6nZFjsKQ9a7UsArityGq9l74WXfcmfWiQQ4dyUctRWs3M6er2iopAPXq5-sZp6zbaWLIetZRI/s320/P61228-055155.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
oleh : Dody Faizal *<br />
<br />
Bagi konsumen yang terbiasa mengkonsumsi telur itik, daging itik, akan merasa bahwa tahun ini harga seputar dunia itik atau bebek melambung tinggi, dan sangat tinggi, tercatat dalam sejarah dunia itik pada tahun ini (mulai bulan januari 2018) adalah harga yang paling tinggi diantara tahun tahun sebelumnya. tercatat bahwa pasaran harga daging itik hidup sudah menginjak kisaran 28 rb/kg, untuk wilayah surabaya dan sekitarnya (update per 27 Maret 2018), sedangkan untuk harga telur itik diwilayah surabaya dan sekitarnya (termasuk mojokerto) sudah tembus di kisaran 2200/butir untuk telur konsumsi, sedangkan untuk telur fertil (untuk ditetaskan) tembus dikisaran harga 2600/butir, untuk jenis lokal, praktis harga telur asin matang dikisaran 2500/butir ditingkatan pengecer, dan 3000/butir ditingkatan konsumen, bahkan diwarung warung bisa dikisaran 3500/butir.<br />
hal ini juga sejalan dengan kondisi di penetasan, otomatis ketika harga daging itik, telur itik naik maka DOD (Day Old Duck), atau anak itik baru menetas juga mengalami kenaikan yang sangat tinggi, tercatat update harga per hari ini untuk DOD betina mencapai kisaran 9000/ekor. sedangkan jantan bisa mencapai 5000/ekor.<br />
melihat kondisi tersebut bisa dibilang bahwa peternak, penetas, pedagang itik, telur itik mengalami kemenangan dalam usaha ini, keuntungan mereka pada saat ini bisa dibilang berlipat lipat dari sebelumnya, tetapi tahun kemenangan ini diraih bukan tanpa kesulitan sama sekali, melainkan harus melewati masa krisis di dunia perbebekan/itik ini selama hampir 2 tahun. bahkan banyak dari para peternak yang gulung tikar, dan tidak bisa melanjutkan usaha, sebagian yang masih bisa survive adalah mereka/ peternak yang mempunyai aset dan menjual asetnya untuk bertahan di dunia usaha perbebekan/peritikan. jika dinilai dengan rupiah kerugian mereka selama masa krisis sampai miliaran rupiah, bayangkan saja ketika harga telur mencapai 900/butir, jika populasi peternak adalah 5000 ekor, sedangkan biaya pakan per100 ekor mencapai 65 rb/hari. jadi untuk 5000 ekr biaya pakannya adalah Rp.3.250.000,- per hari. jika itik yang bertelur adalah 60% dari populasi maka penghasilan dari telur adalah Rp.2.700.000,- jadi untuk pakannya saja harus tekor Rp.550.000 per hari, itu belum dikurangi biaya gaji karyawan, biaya operasional, obat obatan, maintenance kandang dsb. maka dari itu banyak dari mereka yang gulung tikar disepanjang 2016 sampai 2017.<br />
setelah melewati hambatan akibat pasar yang tidak berpihak pada peternak maka tahun 2018 bisa dibilang tahun kemenangan bagi peternak itik.<br />
<br />
selamat beternak !!!<br />
<br />
(*penulis adalah peternak bebek di desa brangkal kec sooko kab mojokerto jawa timur, sekaligus owner peternakan dody)Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-53309792806942729342008-05-13T11:57:00.037+07:002018-01-24T15:47:52.317+07:00Info Harga Itik (Per januari 2018)Bebek Siap telur mojosari:70 rb/ekor<br />
Bebek Siap telur Semarangan: 70 rb/ekor<br />
Bebek Siap telur Alabio : 85 rb/ekor<br />
Bebek Siap telur Rambon : 75 rb/ekor<br />
Bebek Siap telur Tegal : 75 rb/ekor <br />
Bebek Afkir : 45.000 rb<br />
Bebek Muda hidup : 24 rb/kg <br />
Bebek Muda hidup ukuran 1,3 kg up, per kg 25 rb<br />
DOD (anak Bebek) Mojosari betina : 8000/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Mojosari Jantan : 5000/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Peking super :<br />
DOD (anak Bebek) Peking KW : 7500/ekor <br />
DOD (anak Bebek) Hibrida : 6500/ekr<br />
DOD (anak Bebek) Cambel Betina : 7500/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Cambel Jantan : 5500/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Jenis Semarang jantan : 5500/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Jenis Semarang Betina : 8000/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Jenis Alabio Betina : 9500/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Jenis Alabio Jantan : 6000/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Rambon Betina : 9000/ekor<br />
DOD (anak Bebek) Rambon Jantan : 5500/ekor<br />
DOD Entok : 8500/ekor <br />
DOC (Anak Ayam) kampung : (kosong) <br />
DOC (Anak Ayam) Kampung "SUPER" :(kosong)<br />
DOC (anak Ayam) Arab : (kosong)<br />
Telur Bebek Tetas mojosari :2000/butir<br />
Telur Bebek Konsumsi : 1750/btr<br />
<br />
harga belum termasuk ongkos kirim, peternakan dody melayani permintaan seluruh indonesia bahkan ke mancanegara. kami memberikan discount berupa potongan harga bagi yang memesan dalam jumlah besar, juga melayani proyek pengadaan itik dalam jumlah besar, tentunya dilengkapi dokument yang diperlukanDody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com72tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-81784725678192823052017-10-18T12:18:00.002+07:002017-10-18T12:18:46.727+07:00lokasi peternakan dodyBanyak dari calon konsumen bertanya tanya , dimana lokasi tepatnya peternakan dody?, karena kita ketahui bersama banyak dari penjual online produk itik yg hanya re_seller, tanpa mempunyai lokasi peternakan atau kandang itik. dengan kemajuan teknologi saat ini maka kita akan dimudahkan untuk mencari lokasi atau tempat yg mau kita cari atau kunjungi. adalah peternakan dody, sebuah peternakan bebek/itik, berlokasi di desa brangkal rt/rw 01/02 kec sooko kab.mojokerto jatim yg menyediakan produk produk seputar dunia itik, dari mulai telur itik, anak itik/bibit bebek, itik pedaging, itik/bebek siap telur.<br />
cara yg lebih mudah jika kita ingin mengetahui lokasi tepatnya berdasarkan peta google adalah caranya :<br />
1. Instal dahulu google maps melalui playstore<br />
2. Setelah itu buka aplikasi google maps tersebut<br />
3. Ketik di kolom pencarian "peternakan dody"<br />
4. setelah itu klik petunjuk arah, dan anda akan dipandu ke lokasi peternakan kami.<br />
<br />
dan selamat datang di lokasi peternakan kami<br />
Ttd<br />
<br />
Dody Faizal<br />
<br />Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-24881879473387492822011-03-09T06:19:00.003+07:002015-03-20T10:47:33.703+07:00Daftar Harga Itik Siap Telur dan Itik Pedaging (Update)Harga itik siap telur : 68 rb s/d 70 rb<br />
Harga bebek pedaging. 23 rb/kg<br />
<br />
Catatan:<br />
Harga Belum termasuk Ongkos Kirim<br />
<br />
Untuk pembelian Lebih dari 500 dan 1000 ekor ada harga Khusus<br />
<br />
Info Lebih Lanjut Hubungi:<br />
<i><br />
</i><br />
<i>Pak dody: 0811300481<br />
<br />
</i><br />
<br />
Terimakasih <i><br />
</i>Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-2631142270351089662014-10-11T06:16:00.002+07:002014-10-11T06:16:47.388+07:004 hal yang harus diperhatikan dalam membuat formulasi pakan<!--[if gte mso 9]><xml><w:WordDocument><w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel><w:DisplayHorizontalDrawingGridEvery>0</w:DisplayHorizontalDrawingGridEvery><w:DisplayVerticalDrawingGridEvery>2</w:DisplayVerticalDrawingGridEvery><w:DocumentKind>DocumentNotSpecified</w:DocumentKind><w:DrawingGridVerticalSpacing>7.8</w:DrawingGridVerticalSpacing><w:View>Normal</w:View><w:Compatibility><w:DontGrowAutofit/><w:BalanceSingleByteDoubleByteWidth/><w:DoNotExpandShiftReturn/></w:Compatibility><w:Zoom>0</w:Zoom></w:WordDocument></xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml><w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="156" ><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Normal" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 1" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 6" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 7" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 8" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="heading 9" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 1" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 6" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 7" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 8" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index 9" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 1" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 6" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 7" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 8" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toc 9" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Normal Indent" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="footnote text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="annotation text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="header" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="footer" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="index heading" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="caption" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="table of figures" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="envelope address" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="envelope return" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="footnote reference" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="annotation reference" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="line number" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="page number" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="endnote reference" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="endnote text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="table of authorities" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="macro" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="toa heading" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Bullet" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Number" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Bullet 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Bullet 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Bullet 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Bullet 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Number 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Number 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Number 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Number 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Title" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Closing" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Signature" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Default Paragraph Font" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text Indent" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Continue" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Continue 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Continue 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Continue 4" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="List Continue 5" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Message Header" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Subtitle" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Salutation" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Date" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text First Indent" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text First Indent 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Note Heading" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text Indent 2" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Body Text Indent 3" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Block Text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Hyperlink" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="FollowedHyperlink" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Strong" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Emphasis" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Document Map" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Plain Text" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="E-mail Signature" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Normal (Web)" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Acronym" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Address" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Cite" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Code" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Definition" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Keyboard" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Preformatted" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Sample" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Typewriter" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="HTML Variable" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Normal Table" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="annotation subject" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="No List" ></w:LsdException><w:LsdException Locked="false" Priority="99" Name="Balloon Text" ></w:LsdException></w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOrb6FeI83vLd8nY2pcBfA66Wg8ZM9LorHUiqIx4hW39zuW8UJSucYggq_L8RLobWzePerxAOKFX6XPm9McxcdvmKf8QuYF0ou9nAUccmJ6crJBrJqcneGk0ItWN3E2r3juDtBdBYNtI/s1600/Foto0082.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOrb6FeI83vLd8nY2pcBfA66Wg8ZM9LorHUiqIx4hW39zuW8UJSucYggq_L8RLobWzePerxAOKFX6XPm9McxcdvmKf8QuYF0ou9nAUccmJ6crJBrJqcneGk0ItWN3E2r3juDtBdBYNtI/s1600/Foto0082.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">oleh: Dody Faizal </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam menyusun atau
membuat pakan untuk diberikan kepada itik, ada 4 hal yang perlu
dipertimbangkan, karena 4 hal ini menentukan tingkat kesuksesan dari beternak
itik, baik dari sisi ekonomis maupun dari sisi produktifitas ternak yang
bermuara pada profit dalam beternak itik, 4 hal tersebut antara lain : </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Harga bahan pakan tersebut: </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yang
perlu digaris bawahi disini adalah bahan pakan standart dengan kualitas
standart pula, artinya bukan berarti murah disini kita lantas mengesampingkan
kualitas, oleh sebab itu dibutuhkan pengetahuan tentang bahan pakan (lihat di
situs www.peternakandody.com) , perlunya eksplorasi tentang sumber bahan pakan
disekitar kita membuat kita semakin menemukan banyaknya pilihan, dari sekian
pilihan tersebut kita cari dengan harga terendah dengan standart kualitas yang
cukup, misalkan saja kita tentukan menggunakan dedak padi, maka dedak padi yang
haluslah yang harus menjadi pilihan kita, bukan yang kasar, meskipun harganya
jauh lebih murah, tapi standart kualitasnya tidak terpenuhi. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ketersediaan bahan pakan </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini
penting, karena sebaik-baiknya pakan, semurah-murahnya pakan jika tidak stabil
ketersediaanya maka sangat tidak dianjurkan, mengingat dalam beternak itik
untuk pakan haruslah stabil, dalam artian jenis, kualitas, kuantitas pakan
haruslah selalu menyesuaikan kondisi dan kebutuhan itik, tidak boleh berubah,
apalagi terhadap itik yang sudah stabil produksi telurnya. Jika perubahan itu
dipaksakan maka produksi telur niscaya akan turun, dalam kondisi parah
perubahan pakan tersebut akan mengakibatkan rontok bulu (moulting). Lebih baik
mencari pakan yang benar- benar ada sepanjang tahun, tidak pernah terjadi
kelangkaan pakan. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kandungan kalorinya </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Poin
ke tiga ini kaitanya dengan bahan pakan dasar (mayoritas), biasanya yang paling
banyak digunakan atau prosentasenya paling besar. Misalkan dedak padi, jagung,
singkong, polar, roti, nasi aking, dsb. Diantara bahan pakan tersebut mana yang
paling banyak kandungan kalorinya. Otomatis juga dengan memperhatikan 2
pertimbangan diatas, baik secara ekonomis maupun kontinyuitas pakan tersebut. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kadar protein</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ini
kaitanya dengan produktifitas dari ternak itik, biasanya penggunaan pakan
dengan sumber protein tidak lebih dari 30%, tetapi sangatlah vital, misalkan
saja pada itik petelur diperlukan kadar protein minimal 17% setiap kali
pemberian pakan, maka sumber pakan protein yang kita berikan haruslah tepat,
jangan kurang dari ambang batas minimal karena dapat mengakibatkan turunnya
produktifitas, tetapi juga jangan terlalu banyak karena tidak akan efisien. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">4
hal tersebut wajib menjadi acuan dalam memilih ransum, oleh sebab itu agar
lebih maksimal sebelum kita memulai beternak alangkah baiknya kita bekali diri
kita dengan pengetahuan tentang ransum, dan mengeksplorasi semaksimal mungkin
tentang semua itu. </span></div>
Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-33345298999918827252014-01-29T07:41:00.001+07:002014-04-01T08:23:17.084+07:00Pengawetan dan Cara Pembuatan Telur AsinBanyak cara agar telur itik bisa bertahan lama, disimpan dalam waktu tertentu, pengawetan pada telur dilakukan untuk memperpanjang masa kesegaran telur. Pada intinya proses ini dilakukan untuk mengurangi penguatan air dari dalam ke permukaan telur. Ada beberapa cara dalam usaha pengawetan telur ini.<br />
1. Pengawetan Menggunakan Minyak Kelapa.<br />
Pengawetan ini dapat dilakukan dengan dua jenis minyak kelapa, yaitu minyak kelapa panas dan minyak kelapa dingin. Dengan teknik pengawetan ini, kesegaran telur dapat bertahan hingga 7 - 9 minggu. Pengawetan menggunakan minyak kelapa dingin cukup sederhana. Mula-mula bersihkan telur, lalu celupkan telur ke dalam minyak kelapa dingin hingga rata keseluruh permukaan telur. Setelah itu, letakkan telur dalam rak penyimpan telur dengan bagian tumpul telur berada diatas.<br />
Sementara itu pengawetan menggunakan minyak kelapa panas mula-mula dilakukan dengan memanaskan minyak kelapa. Letakkan telur yang akan diawetkan dalam keranjang kawat, lalu celupkan telur ke dalam minyak kelapa panas selama 1-1,5 detik, tiriskan telur dan susun dalam rak telur dengan bagian tumpul diatas. Simpan telur ditempat bersih dan sejuk, idealnya tempat penyimpanan memiliki suhu kamar 30 derajat Celcius dan kelembapan 78,5%.<br />
2. Pengawetan Menggunakan Garam (Pembuatan telur asin)<br />
Terdapat beberapa syarat telur itik yang akan dijadikan telur asin, antara lain kondisi luar telur baik (tidak retak) dan isi telur masih baik (tidak rusak atau busuk), yang dapat diketahui melalui peneropongan telur. Telur yang akan diasinkan adalah telur yang tidak dibuahi pejantan dan umur simpannya di bawah sepuluh hari, sehingga kesegarannya masih terjaga. Setelah kondisi telur dipastikan baik, sebelum dijadikan telur asin terlebih dahulu telur dicuci kemudian dikering anginkan.<br />
Bahan dan Peralatan<br />
* 400 butir telur itik segar<br />
* 1 kg garam dapur bubuk beriodium<br />
* 1 kg abu gosok<br />
* 1 kg bubuk bata merah<br />
* amplas<br />
* baskom plastik ukuran besar<br />
* kompor<br />
* dandang<br />
Cara Membuat<br />
1. Campurkan garam, abu gosok, bubuk batah merah dan air. Aduk rata hingga menjadi adonan kental. Tanda adonan dapat digunakan adalah mudah menempel pada telur.<br />
2. Cuci bersih telur kemudian amplas. Lumuri telur menggunakan adonan hingga rata, ketebalan tidak lebih dari 2 mm.<br />
3. Simpan telur yang telah dilumuri adonan selama 10- 12 hari. Atau tergantung pada keasinan yang diinginkan. Semakin lama semakin asin.<br />
4. Bersihkan telur dari adonan yang menyelimutinya, setelah itu sortir kembali telur dengan melakukan peneropongan, apabila tampak gelap berarti telur busuk atau rusak.<br />
5. Kukus telur selama 4-6 jam.<br />
Pada musim hujan, garam yang digunakan sebagai campuran adonan hanya 600 gram, karena proses penyerapannya pada saat ini lebih tinggi. Adonan tersebut dapat digunakan hingga tiga kali pembuatan telur asin.<br />
Selamat mencoba...!!!<br />
(sumber: beternak itik,agromedia)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkadT1jfNVon1L157ZR5DmfQPbAsdu3tmHr_sMSQncYyokt72jbl4x3uF9vedRKxl6te_tW2b-8_ppO-eitl3qO7uFlmpogyefpfmPRurniEAUXZFPPVCizpEUL-0GNeFsVqjm6xQRv0/s3200/images+(8).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkadT1jfNVon1L157ZR5DmfQPbAsdu3tmHr_sMSQncYyokt72jbl4x3uF9vedRKxl6te_tW2b-8_ppO-eitl3qO7uFlmpogyefpfmPRurniEAUXZFPPVCizpEUL-0GNeFsVqjm6xQRv0/s3200/images+(8).jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDT6OqCzAMGdoedi1TmYRh_GPwkj41WXNb97xw3bgwSG4uzys-Wt9sweqyWoUkhxAquNtmuQNv1hGRefefjvXEqCOjyDCGTiqYnbBrlXnlnXnyqLSsQvTyImytI18uUlwh1vmTFHslmXI/s3200/images+%25288%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDT6OqCzAMGdoedi1TmYRh_GPwkj41WXNb97xw3bgwSG4uzys-Wt9sweqyWoUkhxAquNtmuQNv1hGRefefjvXEqCOjyDCGTiqYnbBrlXnlnXnyqLSsQvTyImytI18uUlwh1vmTFHslmXI/s3200/images+%25288%2529.jpg" /></a></div>
<br />Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-81932428049824743482012-11-28T05:53:00.000+07:002013-02-12T06:24:41.662+07:00pembesaran itik potong masa starter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi34KKdtXwTGDK9UZNARKkkVn8_a5nuSMeIBSmbD-lbWHKwEeEHn6mpwxSDjcnwhMZByFYJzNSu0GRaflG-sJ_xHl34f9SKKcBtFPO6ic6qUxHe8KAyghKbmYHi5dWVqtXJItBew3hN-hg/s1600/100_2776.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi34KKdtXwTGDK9UZNARKkkVn8_a5nuSMeIBSmbD-lbWHKwEeEHn6mpwxSDjcnwhMZByFYJzNSu0GRaflG-sJ_xHl34f9SKKcBtFPO6ic6qUxHe8KAyghKbmYHi5dWVqtXJItBew3hN-hg/s320/100_2776.jpg" width="320" /></a></div>
oleh : Dody Faizal<br />
Trend masakan dengan menggunakan daging bebek saat ini kian meningkat, seiring dengan perkembangan jaman, daging bebek diolah dengan berbagai macam menu, dari sini akhirnya mendorong tumbuh kembangnya konsumsi daging bebek. dahulu daging bebek diperoleh dari bebek yang sudah tidak produktif/ afkir, karena kebutuhan daging bebek terus meningkat, maka diperlukan suply tambahan, salah satu alternatif yang sangat prospek adalah penyediaan daging bebek dari bebek jantan, atau bebek jenis pedaging. sehingga saat ini bebek pedaging atau biasa disebut bebek potong pembudidayaanya kian diminati. tetapi hal ini tidak diimbangi dengan pemeliharaan yang baik, sehingga bebek potong atau pedaging terkadang outputnya tidak sesuai yang diinginkan, atau diluar spek. untuk itu perlu dipelajari pemeliharaan itik yang baik dan benar, terutama pada masa starter.<br />
dari penggolongan masa pemeliharaan itik, secara garis besar terdapat kesamaan antara pemeliharaan itik petelur dengan itik pedaging, kita sepakati masa starter adalah masa 0 hari sampai dengan masa 21 hari, masa ini dianggap masa paling rawan, bagaimana tidak, tumbuh kembang itik ditentukan pada masa ini.<br />
langkah pertama untuk pemeliharaan itik pedaging masa starter adalah itik dikeluarkan dari kemasan atau kotak penyimpanan, dan dimasukkan dalam kandang starter biarkan beberapa jam, misalkan satu jam, biar itik dalam keadaan tenang, setelah itu beri air minum yang dicampur dengan larutan vitamin, jika tidak ada beri dengan air gula merah, dengan maksud untuk meningkatkan ketahanan tubuh pada itik. pemberian vitamin pada itik ini dilakukan terus menerus pada 7 hari pertama tanpa sela, setelah itu pemberian vitamin bisa dilakukan sehari sekali, atau jika ingin hasil yang optimal pemberian vitamin pada itik dilakukan sampai itik umur 2 minggu tanpa jeda waktu. setelah DOD atau anak itik kondisinya membaik dan normal bisa diberikan makan. makanan dalam hal ini berbentuk butiran, bisa dibeli di toko pakan ternak, khusus untuk masa starter, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan itik pedaging. hal lain yang perlu diperhatikan adalah sesampai di kandang box, itik yang diberi minum perlu dijaga agar bulunya tidak basah karena mandi air minum yang telah disediakan, karena hal ini dapat berakibat pada kematian itik. untuk itu perlu kiranya diperhatikan serta diawasi agar kondisi bulu itik agar tetap kering, dan itik tidak mandi pada air minum yang telah disediakan, jika ada itik yang terlanjur basah dikarenakan air yang menempel pada bulunya segera di karantina, dan diberikan pemanasan khusus agar kondisinya kering dan pulih seperti sedia kala.<br />
untuk pemberian pakan pada masa 21 hari pertama sebaiknya menggunakan standart bahwa pakan tersebut mengandung 20% sampai 21% kadar protein, dan 3000 sampai 3200 kkal. setelah melewati 21 hari maka kadar protein dan kalori disesuaikan sesuai dengan umur itik tersebut. untuk menunjang agar asupan gizi itu maksimal maka tempat pakan yang disediakan harus mencukupi, hindari itik yang berdesak desakan sewaktu itik makan, jadi usahakan tempat pakan cukup untuk itik, dan semua itik dipastikan kebagian pakan yang telah disediakan.<br />
ada beberapa standart kuantitas/ banyaknya pemberian pakan untuk itik, pada hari pertama datang, untuk sehari bisa diberikan 5 gr/ekor, kemudian ditambah 3 gr/hari sampai umur 7 hari. sedangkan mulai hari ke 8 pakan ditambah 4 gr sampai umur 21 hari, dan selanjutnya ditambah 5 gr sampai usia panen. jadi untuk masa starter hal yang perlu diperhatikan adalah cara pemberian pakan, tempat pakannya, tempat minumnya, serta kepadatan untuk ternaknya. jika keempat faktor tersebut di perhatikan maka dapat diperoleh hasil yang maksimal.<br />
selamat beternak !!!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-50528739099253302272012-03-31T21:01:00.001+07:002012-03-31T21:01:13.571+07:00Lumpuh pada Itik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIm8yc5C28gzj1g209iWPZZ_TPrVFV-L7n9QSzMhu6fM6Pax6EkUquoc5yEr14f9I7kEmnHtT0cRw2lVQnbF6ljzR7TZ8V8Y1Fxp9y-1nAG1jdjkAp7FtXVjyb8LA3vkxG6Xqg39fk9hM/s1600/DSC01521.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIm8yc5C28gzj1g209iWPZZ_TPrVFV-L7n9QSzMhu6fM6Pax6EkUquoc5yEr14f9I7kEmnHtT0cRw2lVQnbF6ljzR7TZ8V8Y1Fxp9y-1nAG1jdjkAp7FtXVjyb8LA3vkxG6Xqg39fk9hM/s320/DSC01521.JPG" width="320" /></a></div>
posting by: dody faizal<br /><br />
Seringkali kita jumpai penyakit lumpuh pada bebek/itik, sore sehat, tahu- tahu pagi sudah lumpuh, dan ini bisa berakibat pada kematian hewan ternak. beberapa penyebabnya adalah kualitas pakan yang tidak baik atau terlalu lama berada di tanah becek, karena itu dianjurkan tidak memberi pakan nabati seperti jagung, atau sejenis bungkil yang disimpan terlalu lama di dalam gudang, penyebabnya adalah pakan tersebut mengandung bakteri aspergillus flavus yang dapat meracuni pencernaan iti sehingga menyebabkan kelumpuhan, selain itu juga lumpuh yang disebabkan makanan adalah itik tersebut makan bangkai hewan yang mati, seperti tikus, bangkai unggas, ular, serangga, cicak, dsb. terutama untuk yang menggunakan sistem angon maka akan dijumpai itik lumpuh karena makan bangkai. adapun tanda- tandanya adalah itik yang menderita keracunan adalah itik nafsu makannya berkurang atau lebih ekstrim tidak mau makan, tidak bersuara, bahkan tidak mau minum, jadi bisa saja ada dua kemungkinan penyebab matinya, yang pertama adalah karena mati kelaparan, yang kedua mati karena racun yang terkandung dalam pencernaan itik. adapun cara mengatasinya adalah dengan menggunakan obat modern ataupun bisa menggunakan ramuan tradisional dengan cara mengumpulkan 100 lembar daun mengkudu, 10 lembar daun pepaya dan 1 kg temu hitam, semua bahan ditumbuk halus lalu direbus hingga matang. setelah itu angkat dan saring, air rebusannya kemudian dicampurkan dalam ransum pakan yang diberikan ke itik. untuk jenis obat yang modern banyak sekali ragam nya, salah satunya adalah "trimizyn".<br />
kelumpuhan juga bisa terjadi karena ternak kekurangan vitamin A, tandanya selain kakinya tidak bisa digerakkan, sekeliling mata itik juga tampak mengering. namun kadang- kadang juga mengeluarkan air mata yang berlebihan, pencegahannya bisa diberikan hijauan segar minimum 5 gram/ekor/hari. selain itu bisa juga diatasi dengan pemberian minyak ikan atau vitamin A sintesis. ada cara tradisional untuk mengatasi kelumpuhan pada iti, yaitu dengan memberikan butiran es batu atau memberikan satu sendok makan air es.<br />
kesimpulannya kelumpuhan pada itik merupakan penyakit yang serius, maka dari itu yang perlu diperhatikan adalah pakannya serta kebersihan kandang, dan mensterilkan lingkungan sekitar dari kemungkinan adanya bangkai sehingga tidak termakan oleh hewan ternak kita.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-22634073264334066502012-02-29T20:49:00.001+07:002012-03-22T21:58:39.724+07:00Bebek Mojosari<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNUTg_-pZLIZjT3HUlolUmhiyh_YEHnXRLaO2KrDSRzioOUCdyAwiANYqDBtRvaaQJ8BHGvSUZMwnO92zFyet9e7UlnG2Ili1ixWpskFxuvl120g5JKA7E7nmCaVzAM5JVfjM9s-p5jo4/s1600/100_3050.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNUTg_-pZLIZjT3HUlolUmhiyh_YEHnXRLaO2KrDSRzioOUCdyAwiANYqDBtRvaaQJ8BHGvSUZMwnO92zFyet9e7UlnG2Ili1ixWpskFxuvl120g5JKA7E7nmCaVzAM5JVfjM9s-p5jo4/s1600/100_3050.JPG" /></a></div>
<br />
Keanekaragaman hayati di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis
flora dan fauna diwarnai oleh berbagai jenis itik yang tersebar di
berbagai wilayah, dan merupakan sumberdaya genetik yang potensial untuk
dikembangkan sebagai sumber pangan hewani. salah satu jenis itik yang
telahg banyak di budidayakan dan merupakan sumber pendapatan yang dapak
diandalkan oleh oleh keluarga petani di daerah pedesaan adalah itik
mojosari. itik ini dipelihara terutama sebagai penghasil telur, baik
dipelihara secara tradisional digembalakan maupun secara intensif
terkurung.<br />
<br />
<br />
<br />
itik mojosari mempunyai daerah penyebaran terutama di Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sumatra, serta hampir pulau- pulau besar di nusantara. pusat
perkembangannya adalah di kecamatan mojosari kabupaten mojokerto, yang
juga terkenal sebagai sumber pembibitan itik mojosari dengan total
populasi sekitar 200.000 ekor induk, serta bisa menghasilkan DOD 10.000
sampai dengan 20.000 per hari. seperti halnya dengan beberapa jenis itik
lain yang ada di Indonesia, itik mojosari ini merupakan keturunan dari
bangsa itik "indian runnner" yang awalnya berasal dari india dan cukup
terkenal di dunia sebagai bangsa itik petelur unggulan. proses adaptasi
yang cukup lama dan perkebangan geografis di sekitar daerah
pengembangannya telah menghasilkan itik mojosari yang seperti terlihat
sekarang.<br />
<br />
<br />
<br />
pada umumnya itik mojosari dipelihara di daerah dataran rendah dengan
sumber pakan yang tersedia secara lokal, misalnya di daerah persawahan
ataupun di sepanjang pesisir pantai, namun itik mojosari inipun mampu
beradaptasi dan berproduksi dengan baik di daerah yang lebih tinggi.
sebagaian besar ternak itik ini dipelihara secara ekstensif atau semi
intensif.<br />
<br />
<br />
<br />
secara visual, ciri- ciri morfologis itik mojosari adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<br />
<br />
1. warna bulu itik betina coklat tua polos di seluruh permukaan tubuh,
kadang- kadang dengan sedikit kombinasi putih, dengan warna paruh dan
kaki hitam<br />
<br />
<br />
<br />
2. warna bulu pada jantan agak berbeda dari betina dimana warna bulu
pada bagian kepala,leher dan dada coklat gelap mendekati hitam, bagian
perut agak keputihan, dan bagian punggung coklat tua. dibagian sayap ada
beberapa bulu suri yang berwarna hitam mengkilap. warnah paruh dan kaki
itik jantan lebih hitam dari yang betina. <br />
<br />
<br />
<br />
3. bentuk badan langsing dan hampir tegak menyerupai botol, dengan bobot badan dewasa antara 1,4 - 1,7 kg<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
*sumber balai pembibitan ternak unggul kambing domba itik (BPTU KDI) pelaihari.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-68061659125539012642011-12-29T20:58:00.001+07:002011-12-29T20:58:35.595+07:00Memilih Itik Siap Telur yang Baik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-cG6QfeK_CpU/Tvxx8EwVSjI/AAAAAAAAAOQ/pqv7wN1TKYs/s1600/IMG0003A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-cG6QfeK_CpU/Tvxx8EwVSjI/AAAAAAAAAOQ/pqv7wN1TKYs/s1600/IMG0003A.jpg" /></a></div>
Oleh: Dody Faizal<br />
Memulai Usaha peternakan itik petelur sebenarnya mudah, tetapi bisa menjadi rumit jika pengetahuan tentang beternak itik itu sendiri belum di kuasai sepenuhnya, ada 2 hal yang bisa dilakukan dalam usaha ini yaitu pertama; seseorang bisa berperan sebagai investor, sehingga dalam usaha peternakan ini yang bersangkutan menyerahkan segala sesuatunya kepada mereka yang ahli atau yang berpengalaman, mengenai sistem bisa dilakukan dengan sistem bagi hasil ataupun dengan sistem gaji. sedangkan yang kedua adalah benar- benar sebagai praktisi atau sesorang yang dalam menjalankan usahanya terjun sendiri memonitor, mengawasi, mengintruksi secara langsung segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha peternakan itik ini, kaitanya dengan usaha itik petelur ini adalah bahwa owner sangat berperan dalam memutuskan darimana bibit tersebut di datangkan, karena hal ini berkaitan dengan kualitas dan tanggung jawab terhadap barang yang dikirim.<br />
usaha ternak itik petelur bisa dimulai dari DOD (itik baru menetas umur satu hari), ataupun dari yang siap telur, dalam hal ini perlu kehati- hatian dalam memilih itik siap telur, karena jika tidak biaya bisa terlalu tinggi, biaya tinggi tersebut bisa dari pemilihan bibit yang kurang cermat, ada 2 kemungkinan bisa itik tersebut terlalu muda, sehingga waktu bertelurnya masih lama sekali, yang kedua adalah itik tersebut sudah tua atau sudah tidak produktif lagi, ini akan menyebabkan produksi yang diharapkan tidak mencapai target yang di inginkan. untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang memilih bibit atau itik siap telur, ada beberapa hal yang bisa membantu mengenali ciri- ciri itik siap telur antara lain: <br />
<ol>
<li>itik siap telur mempunyai ciri pada bulunya sudah tumbuh sempurna, tidak ada bagian yang masih berbulu muda, atau bagian yang berbulu tidak sempurna. termasuk bagian pantat maupun dada, sempurna tidak ada celah. </li>
<li>itik siap telur mempunyai ciri pada duburnya jika di raba mempunyai ukuran sebesar 3 ruas jari, istilah jawanya supit urang, jika supit urang tersebut sudah lebar, berarti itik tersebut sudah siap bertelur, dan tidak menunggu lama lagi, sedangkan jika supit urang tersebut masih selebar satu atau dua jari maka kemungkinan bertelurnya masih cukup lama.</li>
<li>itik siap telur mempunyai ciri pada bulu sayap sebagaian besar sudah pecah atau pada bagian siku pada sayap sudah tumbuh bulu baru dewasa, pada bagian sayap sudah ngembang, ada yang bilang sudah lurik, itu pertanda bahwa itik sudah umur lebih dari 5 bulan, dan tidak lama lagi bertelur. </li>
<li>itik siap telur mempunyai ciri pada bagian pantat sudah agak turun, artinya jarak antara pantat dengan tanah lebih dekat, dibanding dengan ketika masih muda, orang jawa bilang, "trombol" nya sudah turun. jika sudah demikian maka itik sudah mendekati bertelur bahkan sudah mulai bertelur.</li>
</ol>
mungkin itu beberapa ciri fisik itik yang akan siap bertelur, untuk memudahkan para peternak pemula untuk mengenalinya, agar tidak salah dalam memilihnya.<br />
selamat beternak.....Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-561125501747488372011-10-30T09:13:00.000+07:002011-11-10T18:57:48.313+07:00Pemeliharaan itik masa grower (pertumbuhan)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_abD1EJdoBzdtcFxRg7Dd-JVhhd6nWD2YGd4K0AJ0vDcMLaBkgLLXEmTGpzG3jVJJdW2U8aPivqY7839aVrUprD3qim1s4-78zMb18HefzYsMg72BKauUUoWC8JylOOolYsp1LeFebqI/s1600/DSC01505.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_abD1EJdoBzdtcFxRg7Dd-JVhhd6nWD2YGd4K0AJ0vDcMLaBkgLLXEmTGpzG3jVJJdW2U8aPivqY7839aVrUprD3qim1s4-78zMb18HefzYsMg72BKauUUoWC8JylOOolYsp1LeFebqI/s320/DSC01505.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
oleh: Dody Faizal <br />
Periodesasi pemeliharaan itik praktis dibagi 3 tahap, yaitu pemeliharaan pada masa starter, masa grower, dan masa layer, dimana itik sudah berproduksi. pada kesempatan kali ini kita akan sedikit mengulas pemeliharaan itik pada masa grower/pertumbuhan, dikatakan masa grower karena itik pada masa ini sedang mengalami masa pesatnya pertumbuhan, dan melewati masa krisis kematian, adapun mengenai usia, pada masa ini itik berusia diatas 4 minggu atau 1 bulan, ada beberapa teori menyebutkan masa grower adalah masa pada minggu ke 5 sampai dengan minggu ke 22. itik pada usia ini sudah tumbuh bulu, di awal- awal tahap masa grower itik mengalami pertumbuhan pada bulu dada dan sedikit tumbuh bulu di daerah punggung.<br />
tata laksana pemeliharaan pada masa ini pun sedikit berbeda dibandingkan dengan masa sebelumnya atau masa starter, dimana pada usia ini itik tidak perlu lagi menggunakan pemanas buatan seperti lampu atau kompor, tetapi bisa langsung di turunkan di tanah/ lantai, tentunya lebih baik jika alas kandang menggunakan bahan dengan daya serap tinggi, seperti kulit padi, jerami kering, tatal kayu, ataupun serbuk gergaji.<br />
pada masa ini ada dua cara dalam pemeliharaannya yang pertama adalah dengan sistem di kandangkan (intensif) dan dengan sistem di gembalakan (angon), pada sistem dengan di kandangkan biasanya lazim dilakukan untuk itik dengan jumlah diatas 1000 ekor, karena jika di angon maka terlalu banyak, sehingga bisa mengakibatkan hilangnya ternak, ataupun kematian. pada masa pertumbuhan ini sebaiknya diberikan kesempatan untuk bermain dengan menyediakan tempat untuk bermain yang agak luas yang dilengkapi dengan tempat untuk mandi (kolam kecil), meskipun beberapa teori menyatakan sistem intensif adalah sistem hemat air, yang mana air hanya sarana untuk minum itik, tetapi pada masa grower ini itik butuh keseimbangan, dengan sering mandi itik akan lebih sering mengeluarkan kelenjar minyak bulu sehingga bulunnya menjadi bagus, dan dengan seringnya bergerak, otot tulang itik akan terbentuk dengan baik sekaligus mengurangi penimbunan lemak dalam tubuh itik, untuk itu diperlukan tempat yang agak luas untuk bermain. bila kandang grower tidak memiliki halaman atau lingkungan kandang yang luas, pemberian pakan harus diikuti dengan pengontrolan berat badan yang dilakukan setiap minggu. cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil beberapa itik secara acak untuk di timbang, jika berat badan tersebut diatas rata- rata, maka harus di kurangi sedikit, dan sebaliknya jika kurang haruslah ditambah, berat rata- rata itik pada usia 4 sampai 5 bulan untuk jenis mojosari sekitar 1,3 sampai dengan 1,4, adapun jenis tegal, magelang berat itik masih lebih tinggi dibandingkan dengan jenis mojosari. selain itu juga pemberian pakan terlalu banyak baik secara kualitas maupun kuantitas dapat menyebabkan tercapainya dewasa kelamin yang terlalu cepat, kondisi ini mengakibatkan telur yang dihasilkan pada saat awal awal bertelur terlalu kecil, dan besarnya telur agak lama, selain itu juga bisa menyebabkan masa produksi yang relatif pendek, atau masa rontok bulu (moulting ) lebih cepat jika kondisi itik tersebut normal, beberapa pengalaman menunjukkan jika pemberian pakan di lakukan tanpa batas (full), itik mojosari bisa tepat bertelur pada usia 4 bulan, bahkan berdasarkan pengalaman salah seorang pemelihara dari daerah sekitar makasar, itik mojosari bisa bertelur pada usia 3 bulan 23 hari, tetapi efek lain setelah itu pada usia 9 bulan atau 10 bulan beberapa itik mengalami moulting. padahal secara normal jika itik mulai bertelur pada usia 5 sampai 6 bulan itik mampu berproduksi pada periode pertama selama 10 sampai 12 bulan.<br />
pada waktu itik berumur 2,5 bulan sampai 4,5 bulan pemberian pakan harus benar- benar diawasi, agar tidak terjadi kelebihan konsumsi pakan yang dapat menyebabkan itik bertelur secara dini. selain pakan konsentrat, itik pada masa grower sebaiknya juga diberikan pakan berupa hijauan segar sebagai sumber vitamin, antibiotik, dan pendongkrak nafsu makan.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-89375753539656606532011-09-28T06:13:00.002+07:002011-09-28T06:13:41.344+07:00Beternak Bebek Intensif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9v1CU6XFtvZnXbr-hKhaJiGbCV8e6D4PVc-WWjb5kyVjSMhJY59JclmA-8s7F3vkpkDZBz6nO52l2h4U-4oye2Aqen0-fJ_sBxe0BlaCjzM5cnTpiISiyjC2xXUfZYJDctMpuJyUcU7M/s1600/Foto0111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9v1CU6XFtvZnXbr-hKhaJiGbCV8e6D4PVc-WWjb5kyVjSMhJY59JclmA-8s7F3vkpkDZBz6nO52l2h4U-4oye2Aqen0-fJ_sBxe0BlaCjzM5cnTpiISiyjC2xXUfZYJDctMpuJyUcU7M/s320/Foto0111.jpg" width="320" /></a></div>
oleh : Dody Faizal.<br />
Sudah lazim jika sesuatu yang kuno akan bertentangan dengan hal yang modern, dalam perkembangannya manusia selalu menyempurnakan diri dalam usaha memudahkan cara hidupnya, termasuk didalamnya cara menangani ternak. itik atau bebek merupakan sektor usaha yang saat ini semakin serius untuk digeluti, hal ini dapat dilihat dari data statistik dinas peternakan atau kondisi riil di lapangan yang mana baik, daging, telur, maupun ternak yang kian bertambah atau berkembang angkanya kian hari.<br />
dalam beternak itik atau bebek, juga mengalami perkembangan, dahulu bebek digembalakan mengikuti sumber pakan yang ada, misalkan dari panen padi, ke panen padi yang lain, dari sungai- ke sungai yang banyak sumber makanannya, sehingga yang mempunyai bebek harus seharian bekerja atau mengembalakan bebeknya, mengikuti ternak dalam mencari makanan, di daerah persawahan di jawa akan banyak kita temui penggembala itik, di daerah rawa- rawa kawasan kalimantan selatan, banyak terdapat koloni itik yang sengaja di gembalakan, di danau- danau di kawasan sumatra banyak terdapat sumber makanan yang banyak sebagai tujuan para penggembala itik, sehingga dalam hal ini biaya makanan dapat ditekan semaksimal mungkin, atau juga bisa dibilang di tiadakan, biaya hanya diperlukan untuk operasional pada saat pindah tempat dari sumber pakan satu ke sumber pakan lain, dari areal persawahan ke areal lainnya.<br />
di era modern saat ini perubahan alih fungsi tanah, dari areal persawahan berubah menjadi areal perumahan, berubah menjadi daerah industri, atau fungsi lainnya menjadi sebab sistem tradisional semakin hari semakin berkurang, sehingga muncullah sistem intensif yang tidak memerlukan areal panen untuk menghidupi sekelompok itik. semakin hari semakin dapat diketehui kelemahan dari sistem tradisional yang digembalakan, hal yang mendasar adalah produktifitas telur pada sistem tradisional ini, berdasarkan beberapa data produktivitas dari sistem tradisional dengan cara digembalakan adalah 80 sampai 100 butir pertahunnya, adapun jika dengan cara intensif maka produksi bisa ditingkatkan menjadi 250 sampai 300 butir pertahunnya. pemeliharaan itik intensif sama sekali tidak mengenal kata digembalakan, dan memfokuskan pada pemeliharaan itik sistem terkurung, itik sehari- hari hanya di dalam kandang, tidak dikeluarkan sama sekali, jadi itik, baik, makan, minum, tidur, bertelur sepenuhnya didalam kandang. adapun sistem intensif sendiri mengenal beberapa sistem perkandangan antara lain dengan sistem kandang baterai, sistem litter, dsb.<br />
dengan kata lain, sama halnya ayam, itik juga bisa dipelihara secara intensif, tentunya dengan keunggulan bahwa biaya perkandangan pada itik jauh lebih murah daripada ayam, sehingga saat ini sektor ternak, khususnya itik, sekarang sedang dilirik oleh investor, ini terbukti dengan banyaknya para pemodal yang usaha intinya bukan beternak sekarang sudah mulai merambah usaha peternkan itik, dengan pertimbangan itik selain mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, juga produksi telur maupun daging mempunyai nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan dengan ayam. Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-28142912073067252692011-08-31T05:52:00.000+07:002011-08-31T05:52:54.408+07:00Pakan Itik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzuMdr8Sx0c6ePMZQ_zldRKU0mlNMVi3Tx0LrinpILiKarEJM66Yssb9SBkQKxY07kXNjLXwKBD7DlwE0h6rrfNhhO4oiU1sHv_Jogk_DSYgkXsdZngma5s6KNS68FKkhXakz1j1q0MG4/s1600/DSC01471.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzuMdr8Sx0c6ePMZQ_zldRKU0mlNMVi3Tx0LrinpILiKarEJM66Yssb9SBkQKxY07kXNjLXwKBD7DlwE0h6rrfNhhO4oiU1sHv_Jogk_DSYgkXsdZngma5s6KNS68FKkhXakz1j1q0MG4/s1600/DSC01471.JPG" /></a></div>oleh: Dody Faizal.<br />
Pakan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam beternak itik, baik itu beternak itik petelur maupun itik pedaging, dalam hal ini pakan bisa di kategorikan sebagai suatu hal yang mutlak diperhatikan, pemberian maupun formula pakan yang salah dapat berakibat tidak maksimalnya produktifitas itik, bahkan bisa pula berakibat kegagalan dalam beternak. <br />
formula pakan yang tepat serta teknis penyajiannya juga merupakan hal yang sangat mendasar, dalam hal ini pemberian pakan bisa dilakukan 3 kali sehari atau 2 kali sehari (untuk bebek petelur) sedangkan untuk 4 kali sehari atau 5 kali sehari (untuk bebek pedaging), serta teknis penyajiannya juga harus diperhatikan, jangan sampai terlalu banyak air, jadi pakan campuran tersebut di campur sedikit air, sehingga tampilan pakan sedikit basah, tapi tidak seperti bubur.<br />
selain itu pula pakan yang diberikan harus memenuhi standart kebutuhan gizi dan nutrisi, karena nutrisi berperan penting dalam pertumbuhan, kesehatan dan produksi telur. dalam hal ini standart pakan yang baik haruslah memenuhi unsur seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air dalam jumlah yang cukup dan seimbang. misalkan untuk itik petelur yang berumur 26 minggu keatas haruslah memenuhi protein sebesar 18%, sedangkan untuk energi yang bersumber dari karbohidrat haruslah minimal 2900 kkal. Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-46275371666589578482011-07-30T19:37:00.001+07:002011-08-03T15:25:39.381+07:00PROSPEK USAHA BETERNAK ITIK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6bOh9Mnj6lOo7tkJDkEBhyN3AvTWp5SO5RA-ywPtVWZxHhPZxXtFRkPiB1nJd657B6nsfj1iDKVDszToMXn3ZrCi_gMqnEsC3zoIqnS1iCfnKHFX0-pj7LsMztV4sf1ViCG180zrGYw/s1600/DSC01250.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6bOh9Mnj6lOo7tkJDkEBhyN3AvTWp5SO5RA-ywPtVWZxHhPZxXtFRkPiB1nJd657B6nsfj1iDKVDszToMXn3ZrCi_gMqnEsC3zoIqnS1iCfnKHFX0-pj7LsMztV4sf1ViCG180zrGYw/s320/DSC01250.JPG" width="320" /></a></div>oleh : dody faizal.<br />
<br />
Dari tahun ke tahun usaha yang berkaitan dengan itik menunjukkan peningkatan dari sisi permintaan, baik itu berupa telur itik, daging itik, DOD itik, serta itik siap telur, ini berarti usaha pada sektor ini sangatlah menjanjikan. tetapi sebelum menentukan sub sektor apa saja yang akan kita bidik, maka ada baiknya kita melihat dulu peluang pasar yang ada, karena dari masing - masing daerah ada kecenderungan yang berbeda jika bicara permasalahan peluang pasar, pertimbangan inilah yang tidak bisa kita abaikan karena tentunya kita tidak ingin bingung ketika pasca produksi akan dikemanakan komoditi kita?, sebelum membuat perencanaan yang matang, maka ada baiknya terlebih dahulu memahami seluk beluk ternak itik yang akan diusahakan termasuk segala resiko yang mungkin akan dialami. berdasarkan permintaan pasar dapat dibuat perencanaan produksi yang ingin dicapai dan pengembangannya dengan berpedoman pada semua unsur bisnis termasuk pengelolaan prdoduksi itik, pengelolaan tenaga kerja, strategi pemasaran dan evaluasi usaha.<br />
Dalam usaha beternak itik ada 4 macam sektor yang dapat kita kelola antara lain:<br />
A. Usaha itik petelur<br />
Dalam usaha itik petelur tujuan utamanya adalah mendapatkan produksi telur sebanyak- banyaknya, dengan kualitas yang memenuhi standart. untuk itik petelur, ada dua hal yang dapat diusahakan yaitu usaha telur konsumsi dan usaha telur tetas, ada perbedaan diantara keduanya. telur konsumsi di produksi oleh itik betina yang tanpa menggunakan pejantan, sedangkan untuk telur tetas harus menggunakan pejantan dikarenakan telur tetas haruslah fertil, oleh sebab itu butuh pembuahan pejantan.<br />
B.Usaha itik pedaging<br />
usaha itik pedaging dalam hal ini adalah itik pejantan, maupun petelur yang sudah afkir, tentunya dengan maksud diambil dagingnya. usaha itik pedaging muda biasanya bisa dipanen ataupun dipotong diambil dagingnya pada umur 6 sampai dengan 8 minggu, pada usia tersebut itik jenis lokal bisa menghasilkan bobot 1,2 sampai dengan 1,3 kg, sedangkan jenis hibrida (persilangan) bisa mencapai bobot ukuran 1,4 s/d 1,7 kg. mengingat usaha itik pedaging memerlukan kontinyuitas jadi itik pedaging muda yang berasal dari pejantan adalah yang paling tepat untuk diusahakan.<br />
C. Usaha Penetasan<br />
<br />
penetasan adalah usaha memproduksi DOD (bibit itik) baik secara konvensional maupun menggunakan mesin tetas. melihat masih terbukanya peluang pasar DOD dan pesanan DOD serta penyediaan telur tetas yang memadai, maka untuk memulai usaha penetasan terlebih dahulu ditentukan target produksi DOD yang ingin dicapai, misalkan produksi DOD sebanyak 2000 ekor perhari, selanjutnya disusun rencana penetasan secara berkala.<br />
D. Usaha itik siap telur (bayah)<br />
ada dua cara untuk menghasilkan itik bayah, yang pertama dipelihara dari mulai DOD dan diberi makan selama 5 bulan maka akan dihasilkan itik siap telur, yang kedua adalah dengan cara digembalakan dari panen ke panen, beberapa orang lebih senang membeli langsung yang siap telur untuk tujuan diambil telurnya daripada memelihara dari mulai DOD atau bayi, jadi usaha penyediaan itik bayah (siap telur) sangatlah menjanjikan, tentunya modal yang di keluarkan tidaklah sedikit.<br />
empat poin diatas yang mendasari bahwa ada beberapa pilihan dalam usaha beternak itik, anda tinggal pilih usaha mana yang menjanjikan menurut anda, tentunya dengan memperhatikan aspek pemasaran yang ada.<br />
selamat beternak....Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-7367986798935730792011-06-30T22:19:00.003+07:002011-07-04T19:46:42.982+07:00semua tentang bebek<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwlB0rU2tRGhHxGQx24qdlQnstZZbdVnjCjU7znz3kKVGGjCjaoLuZRFUF4g5f8OuXdAa-WH_jRqm7hK7-jv3O99lL36tQmBG2-YkQJ45XNwyjCu450FViHu-zpn7sQx3Owx0jMBMeUvw/s1600/DSC01331.JPG" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwlB0rU2tRGhHxGQx24qdlQnstZZbdVnjCjU7znz3kKVGGjCjaoLuZRFUF4g5f8OuXdAa-WH_jRqm7hK7-jv3O99lL36tQmBG2-YkQJ45XNwyjCu450FViHu-zpn7sQx3Owx0jMBMeUvw/s200/DSC01331.JPG" /></a></div>menjadi komitmen kami untuk melayani pembeli seputar dunia itik, sehingga peternakan dody selalu menyempurnakan diri dengan menambah varian produknya, dengan satu harapan agar calon peternak atau praktisi peternakan bisa memanfaatkan produk yang kami sediakan, dimulai dari jenis bebek mojosari, merupakan produk unggulan dari peternakan dody, sehingga produk dengan jenis itik mojosari ini mampu kami sediakan dalam berbagai umur, baik yang baru menetas (umur 1 sampai dengan 2 hari), umur satu bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan,siap telur, bahkan sampai bebek afkirpun berusaha kami sediakan. adapun jenis produk lokal lainnya misanya jenis alabio akan kami datangkan dari plasma kami yang ada di Amuntai kalimantan selatan, sehingga keaslian dari itik alabio tersebut bisa kami jamin, adapun yang mampu kami sediakan dari produk itik alabio dari mulai DOD atau anak itik umur satu hari dan itik siap telur. produk lokal lainnya adalah jenis itik semarang, ada yang menyebut itik kendal, itik pati, yang pada intinya jenis itik ini berkembang di daerah semarang, untuk jenis tersebut kami menyediakan DOD dan itik siap telurnya. untuk jenis selain lokal kami menyediakan itik khaki cambel dan itik peking, serta itik hibrida yang merupakan persilangan jenis itik peking jantan dengan itik jawa super. <br />
dari berbagai jenis itik tersebut besar harapan bahwa peternakan dody menjadi mitra untuk memperoleh itik dengan berbagai jenis yang berkembang di Indonesia. tentunya didukung dengan harga yang komptetitif pula.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-52816336736846512902011-05-19T20:16:00.002+07:002011-05-19T20:58:04.983+07:00Perawatan Kesehatan Pada Itikmemelihara itik tidak sekedar memberi makan dan minuman, tetapi banyak hal yang harus dilakukan agar produksi maupun pembesaran pada itik bisa maksimal sesuai yang diharapkan. termasuk didalamnya adalah: <br />
A. Kesehatan Kandang<br />
dalam hal ini, kandang menjadi faktor penentu dalam keberhasilan usaha itik petelur maupun pedaging, jadi untuk kandang harus senantiasa dibersihkan, bisa dengan disapu maupun disemprot (bagian yang disemen), selain itu untuk menjaga agar kandang terhindar dari bahaya penyakit yang disebabkan virus atau bakteri sebseaiknya sebulan sekali disemprot desinfektan. semua peralatan kandang seperti tempat makan dan minum di cuci dengan menggunakan desinfektan pula, desinfektan yang dapat digunakan diantaranya adalah larutan formalin, fenol, atau klorin sesuai dengan dosis yang dianjurkan pada kemasan. selain itu syarat kandang yang sehat juga diperlukan termasuk didalamnya cukup sinar matahari, cukup angin, tidak pengap, dan yang terpenting ketika hujan kandang tidak boleh bocor. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMj2JboYX3xc_BpgHhiV7zB_GdE85zI2IHZoeBA6NC-vSllQfk1EGyti3Qj6aXwEsVyafzFqzaR6aY7asnuhmPw2Fk-8aOD8nz54SucNnUowosFLOwN4ewzby8X8pLLjJhY8J_bHeEu_I/s1600/100_2323.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMj2JboYX3xc_BpgHhiV7zB_GdE85zI2IHZoeBA6NC-vSllQfk1EGyti3Qj6aXwEsVyafzFqzaR6aY7asnuhmPw2Fk-8aOD8nz54SucNnUowosFLOwN4ewzby8X8pLLjJhY8J_bHeEu_I/s200/100_2323.jpg" /></a></div><br />
<br />
B. Vaksinasi <br />
terkadang kita lupa, bahwa ada penyakit tertentu yang merupakan penyebab utama kematian pada itik. adapun vaksinasi mempunyai tujuan meningkatkan kekebalan tubuh, pemberian vaksin pada itik bisa melalui air minum, suntik, tetes mata/ hidung. vaksinasi biasa diberikan ketika itik 3 hari baru menetas maupun 14 hari setelah menetas, karena pada umur kurang dari 30 hari resistensi antara itik dan ayam adalah sama. baru setelah lebih dari 30 hari itik mempunyai resistensi terhadap penyakit lebih tinggi daripada ayam. ini berarti vaksinasi sebelum 30 hari sangat perlu dilakukan pada itik.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-2504931174287639522011-04-22T06:24:00.000+07:002011-04-22T06:24:14.324+07:00Cara memulai bisnis itik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-snBvEtlIgz5zkCv3TQOtDdokEa4AafODTqtgfLZJAzkLMXk7jtJdilrJHT-hO2yB20J8Dq2VX0qDH5m4cHHi5fZeSrgzNsqwwMkQ2ynH2XVKHSXGipKcYRfpDw8ISKA7j4weAyHLew/s1600/DSC05273.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx-snBvEtlIgz5zkCv3TQOtDdokEa4AafODTqtgfLZJAzkLMXk7jtJdilrJHT-hO2yB20J8Dq2VX0qDH5m4cHHi5fZeSrgzNsqwwMkQ2ynH2XVKHSXGipKcYRfpDw8ISKA7j4weAyHLew/s320/DSC05273.JPG" width="320" /></a></div><link href="file:///C:%5CUsers%5CBio%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CBio%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CBio%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:446319628;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:2070308862 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
posting by: Dody Faizal<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak dari kita berkeinginan untuk berbisnis atau usaha itik, tetapi banyak pula dari kita yang bingung memulai bisnis ini darimana, sebelum memutuskan untuk memulai usaha itik ini, maka harus dikumpulkan informasi yang lengkap tentang beternak itik itu sendiri serta informasi yang mendukung lainnya, adapun informasi tersebut meliputi: <o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Prospek dari produk yang akan kita geluti, dalam hal ini adalah tingkat kebutuhan konsumen, atau permintaan pasar disuatu daerah, serta tingkat penawaran produk di pasar, yang perlu diperhatikan selain itu adalah harga jual produk dan potensi pasar baik daerah, dalam negeri maupun eksport. <o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pola produksi dan pemasaran dari produk subtitusi produk itik terutama produk ayam ras dan ayam kampung. Perhatian terhadap produk ini mengingat produk ayam dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran produk itik<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Biaya produksi untuk menghasilkan produk itik harus dapat ditentukan sehingga dapat diketahui modal yang harus disediakan, termasuk cara memperoleh modal usaha. Selanjutnya, digunakan untuk menyusun perencanaan produksi <o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Produk itik harus dapat dihasilkan secara terus menerus sesuai dengan permintaan pasar dan dengan harga yang bersaing sehingga pelanggan tidak beralih ke produsen lain<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Memahami resiko produk itik yang diusahakan, baik resiko dalam pemasaran dan menyiapkan alternatif penanggulanan atas resiko tersebut sehingga cepat menanggulangi resiko yang terjadi<o:p></o:p></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Jaringan produksi dan pemasaran produk itik antardaerah yang dapat mengganggu penawaran produk itik di pasar atau sebaliknya, menjadikan jaringan pemasaran produk itik di daerah lain<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari beberapa poin tersebut merupakan suatu informasi pendukung untuk memulai usaha peternakan ataupun budidaya itik, hal selanjutnya adalah hal teknis dalam memulai usaha tersebut yang akan dibahas di artikel berikutnya. <o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selamat beternak.....</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;">(sumber panduan itik oleh Ir Supriyadi, MM.)</span><o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-17522744520327798742011-04-01T00:17:00.000+07:002011-04-01T00:17:22.197+07:00Cara Memilih Bibit Bebek unggul<div style="text-align: justify;">Saat ini belum ada pembibitan bebek yang dilakukan secara intensif, yang ada hanya penetasan telur yang diperoleh dari berbagai peternak yang kemudian ditetaskan oleh peternak rumahan. Konon indukannya pun bukan berasal dari hasil seleksi. Tak heran jika saat ini sulit menemukan bibit bebek unggul dalam jumlah besar dan umurnya seragam.</div><div style="text-align: justify;">Sampai saat ini Kalimantan Selatan, Cirebon, Cimalaya-Jawa Barat, Tegal-Jawa Tengah, dan Mojosari-Jawa Timur dikenal sebagai sentra peternak bebek dan penghasil bibit bebek (Day Old Duck/DOD) dan bebek siap dibesarkan atau bebek siap untuk bertelur (Meri).</div><div style="text-align: justify;">Bagi peternak bebek petelur perlu memperhatikan pemberian pakan saat bebek umur 1-6 hari guna pertumbuhan kerangka cadangan kapur untuk pembuatan kulit cangkang telur. Untuk itu jauh lebih baik jika memelihara bebek petelur dari DOD daripada membeli bibit bebek petelur yang siap bertelur. Namun agar lebih efisiensi waktu dan biaya, membeli indukan siap bertelur dari peternak angonpun tiada salahnya, asalkan mengetahui trik memilih yang tepat.</div><div style="text-align: justify;">Meskipun tak ada perbedaan total telur yang dihasilkan antara bebek yang dipelihara dari DOD atau Meri. Berikut ini kriteria memilih DOD maupun bebek siap bertelur/dibesarkan :</div><div style="text-align: justify;"><b>Kriteria DOD Unggul</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Bobot 38-40 gram.</li>
<li>Pusarnya sudah kering dan duburnya bersih.</li>
<li>Berbulu bagus dan kering.</li>
<li>Kedua matanya melek.</li>
<li>Bebek bergerak lincah.</li>
<li>Tidak ada cacat pada kaki (pengkor).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><b>Kriteria Bebek Siap Bertelur/Dibesarkan</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Umur sekitar 5 bulan.</li>
<li>Tidak cacat.</li>
<li>Bobot mencapai 1,4 kg atau sekitar 1,3 kg untuk bebek Mojosari dan 1,4-1,5 kg jenis Alabio.</li>
<li>Berat badan harus seragam agar telur yang dihasilkan seragam juga.</li>
<li>Beli dalam jumlah terbatas 200-300 ekor.</li>
<li>Tulang pubis (pantat) yang berada ditempat saluran keluar telur saat menuju ke kloaka melebar denga ukuran 3 jari tangan.</li>
<li>Sedangkan untuk bibit pembesaran bebek pedaging pilih bibit pejantan umur 10 minggu yang bobotnya 0,9 kg atau bebek betina afkir.</li>
<li> </li>
</ul><div style="text-align: right;"><i>* sumber dari</i> Prof. Emer. Dr. Peni S. Hardjosworo</div><div style="text-align: right;">Praktisi perunggasan IPB</div>Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-52085242078898296152011-02-06T11:39:00.000+07:002011-02-06T11:39:58.764+07:00Beternak Bebek Petelur atau Pedaging<b>Beternak Bebek Petelur atau Pedaging</b>, sebelumnya saya sudah menyampaikan ringkasan betapa <a href="http://www.blogger.com/goog_601039672">besarnya peluang Berbisnis Ternak bebek</a> nah, sebelum anda beternak bebek, untuk bebek petelur ataupun bebek pedaging. sebelumnya anda harus membaca ini ini sebagai wawasan agar tidak salah nantinya.<br />
<br />
1. <b>Seleksi Bibit</b><br />
<br />
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam duakelomok yaitu :<br />
Itik Lokal<br />
<ol><li>Itik Tegal (Tegal).Ciri-ciri : warna bulu putih polossampai coklat hitam, warna paruh dankaki kuning atau hitam.</li>
<li>Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).Ciri-ciri : warna bulu coklat mudasampai coklat tua, warna paruh hitamdan kaki berwarna hitam.</li>
<li>Itik Alabio (Amuntai KalimantanSelatan).Ciri-ciri : badan lebih besardibandingkan dengan itik Tegal</li>
<li>itik Asahan dikembangkan di TanjungBalai, Sumatera Utara</li>
</ol>Itik Persilangan<br />
<br />
2, <b>Makanan Bebek ( Pakan)</b><br />
<br />
jenis pakan atau makanan bebek bisa menggunakan sepeti jagung, dedak padi, bungkilkedelai, bungkil kelapa dll.<br />
<br />
Porsi Pakan bebek Antara lain sbb:<br />
<ul><li>Umur 1 - 2 minggu 60 gr/ekor/hari.</li>
<li> Umur 3 - 4 minggu 80 gr/ekor/hari.</li>
<li> Umur 5 - 9 minggu 100 gr/ekor/hari.</li>
<li>Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/har</li>
</ul><br />
<b>3. Perkandangan</b>.<br />
<ul><li>Lokasi Kandang</li>
<ul><li>Jauh dari keramaian.</li>
<li>Ada atau dekat dengan sumber air.</li>
<li>Tidak terlalu dekat dengan rumah.</li>
<li>Mudah dalam pengawasan.</li>
</ul></ul><ul><li>Bahan kandang bisa terbuat dari kerangkakayu atau bambu, atap genteng danlantainya pasir atau kapur.</li>
<li>Daya tampung untuk 100 ekor itik :</li>
<ul><li> Umur 1 hari - 2 minggu 1 -2 m.</li>
<li> Umur 1 - 2 minggu 2 - 4 m.</li>
<li>Umur 2 - 4 minggu 4 - 6 m</li>
</ul></ul>Mungkin Itu Hal--hal Yang harus Dipelajari Sbelum berternak bebek peterlur ataupun pedaging.<br />
<br />
Terimakasih , Jika Anda Berminat DOD bebek ( Bibit Bebek kami Juga Menyediakannya)<br />
<ul></ul>Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-7562504885443825052011-02-05T16:51:00.002+07:002011-02-05T17:02:18.253+07:00Cara Merawat Kandang Bebek<span style="font-weight: bold;">Cara Merawat Kandang Bebek</span>, Hal yang pertama yang harus kita pelajari adalah bagaimana cara merawat kandang itik atau bebek kita agar bebek senang, dan sehat. :) sebelumnya saya pernah buat artikel tetang <a href="http://www.blogger.com/Cara%20Merawat%20Kandang%20Bebek%20">Tips untuk kandang Itik,</a> yang belum baca monggo di baca terlebih dahulu.<br />kemudian ini ada sedikit tambahan mengenai cara merawat kandang bebek sebagai tambahan.<br /><br />Sebelumnya kita akan beberapa jenis itik atau bebek yang akan kita pilah-pilah atau pisah, antara lain:<br /><br /><ol><li> kandang anak bebek (DOD) dimana pada saat starter, disebut juga kandang box dengan ukuran 1-2 m dimana mampu menampung sekitar 50 ekor DOD.</li><li> Lalu kandang untuk bebek remaja.</li><li> Kandang untuk bebek masa bertelur.</li></ol><br />dan jangan lupa setelah sudah anda pilah-pilah atau di pisah-pisah lihat kondisi cuaca sbb<br /><br /><ol><li> Suhu didalam kandang bebek tidak panas, sekitar 27° – 30° celcius.</li><li>Bebek memerlukan ruang gerak yang besar, ini dikarenakan bebek mudah kaget sehingga memerlukan ruang yang agak besar agar bebek bisa berlari.</li><li>Sirrkulasi udara haruslah lancar, tetapi jangan pula angin yang masuk terlalu kencang.</li><li> Kandang memiliki penerangan yang cukup.</li><li> Pembersihan kandang harus dilakukan secara rutin, agar bebek aman dari serangan penyakit.</li><li> Kandang harus tinggi, sekitar 2 m agar dalam bekerja dapat berdiri. Dan mempermudah ketika membersihkan kandang.</li></ol><br />Ini sedikit tambahan dari <a href="Cara%20Merawat%20Kandang%20Bebek%20">Tips untuk kandang Itik,</a> yang saya beri judul <span style="font-weight: bold;">cara merawat Kandang bebek.</span><br />terimakasih,<br /><br />kalau anda menginginkan Pemesana DOD bebek atau Daging bebek bisa hubungi Di Contact Kami. :)Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-15651100270043418242008-08-28T10:35:00.005+07:002011-02-05T16:55:16.623+07:00Tips Untuk Kandang ItikBanyak para peternak itik/ bebek bingung mengenai kandangnya, kebanyakan dari peternak itik masih mencampur adukkan mitos dengan kondisi kekinian, sehingga banyak dari mereka akhirnya gagal dalam memulai bisnis ini. ada beberapa tips agar kandang dapat memberikan rasa nyaman terhadap penghuninya, hal ini tentu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah kandang yang baik sehingga dapat berpengaruh dalam meningkatkan produktifitas itik:<br />
<ol><li>suhu di dalam kandang tidak panas, untuk di Indonesia suhu di dalam kandang secara alami tidak dapat terlalu dingin, usahakan antara 27 derajat sampai dengan 30 derajat celcius. salah satu cara adalah dengan membuat panjang kandang membujur ke arah timur- barat.</li>
<li>aliran angin yang masuk ke kandang dan keluar kandang haruslah lancar, tetapi jangan terlalu kencang</li>
<li>kandang haruslah cukup terang, tetapi tidak perlu cerah. cahaya diperlukan untuk merangsang kelenjar penghasil hormon dalam pertumbuhan dan produksi telur.</li>
<li>kandang harus secara rutin dibersihkan. alas kandang sebaiknya terbuat dari semen. walaupun lebih mahal bila dibandingkan dengan dari tanah, tetapi alas semen aman dari bahaya penyakit.</li>
<li>kandang haruslah cukup tinggi sehingga yang bekerja di dalamnya dapat berdiri</li>
<li>idealnya kandang didirikan di atas tanah yang mudah menyerap air dan terdapat saluran limbah</li>
<li>lebar kandang sebaiknya tidak lebih dari 10 m</li>
</ol>Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-88271347554517974922011-01-31T20:29:00.004+07:002011-02-02T10:47:59.838+07:00Memilih membeli itik siap telur atau itik setelah bertelur pertama<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2a3qZDC6LL0XVP6tIkdFnBLSBECcFEtgfhORdBULZq4ZWbpviv5ExAEtARI9K8hI3_3UoIPYUioUz3hL3krxAvs6UtVnN90rNrdPFRgAQ5hs4P8kh6E8mSPIVJcTXPPajfKa4UQhAFWo/s1600/DSC01488.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2a3qZDC6LL0XVP6tIkdFnBLSBECcFEtgfhORdBULZq4ZWbpviv5ExAEtARI9K8hI3_3UoIPYUioUz3hL3krxAvs6UtVnN90rNrdPFRgAQ5hs4P8kh6E8mSPIVJcTXPPajfKa4UQhAFWo/s200/DSC01488.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5568933562990697394" /></a><br />penulis: Dody Faizal<br />ada beberapa pilihan dalam beternak itik petelur, hal ini tentunya didasarkan pada orientasi bagi peternak, jika orientasinya adalah untuk mendapat telur dengan kualitas tetas, maka pilihannya adalah itik yang setelah bertelur pertama, sedangkan jika orientasi beternak adalah agar didapat telur untuk kebutuhan konsumsi maka bisa dari itik yang siap bertelur. sebelum ke penjelasan yang lebih detail, ada baiknya bahwa kita ketahui mengenai pengertian itik siap telur adalah itik yang belum pernah bertelur, dengan spesifikasi umur mulai 5 sampai dengan 6 bulan. jika bicara resiko bila dibandingkan dengan DOD itik siap telur atau yang disebut itik layer, dianggap lebih mudah pemeliharaannya. selanjutnya adalah itik setelah bertelur pertama, ini dimaksudkan bahwa itik tersebut sudah pernah bertelur satu kali, artinya satu kali adalah satu periode bertelur, itik pada satu periode biasanya bertelur selama 10 sampai 12 bulan, setelah itu rontok bulu, nah pada saat setelah rontok bulu inilah maka itik tersebut dinamakan itik setelah bertelur pertama, biasanya itik pada kondisi ini harganya hampir sama dengan itik afkir, tetapi jika kita memilih itik yang sudah bertelur pertama maka kita harus melakukan seleksi yang super ketat, karena tentunya itik pada masa ini tingkat produktivitasnya tidak sebagus itik layer yang usia 5 sampai 6 bulan. seleksi itik tersebut harus dilakukan secara cermat agar diperoleh itik yang kualitasnya hampir sama dengan itik remaja, termasuk didalamnya adalah kondisi bulu, kaki, serta badan yang proporsional. jika itu sudah dilakukan maka keunggulan dari itik setelah bertelur pertama ini adalah hasil telur langsung standart besar, tidak melalui penyesuaian dari kecil ke besar, meskipun struktur telur awalnya agak lonjong, keunggulan lainya adalah itik ini bisa langsung ditetaskan tanpa melalui masa tunggu 2 sampai 3 bulan setelah bertelur awal. <br />jadi apakah anda memulai beternak itik petelur dari yang usia 5 sampai 6 bulan atau yang sudah pernah bertelur sepenuhnya adalah anda yang menentukan. <br /><br />selamat beternakDody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-42349115011611911042010-12-27T05:35:00.004+07:002010-12-27T07:09:39.525+07:00beternak itik petelur di musim hujan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDlrIHGBn96tRDpEJC9YLWMb3PRF4ETWxgcUnAVuMMzv1hRDyypw5VivOxCv30Y3kG6XB43FRhTkGrDXMZYn1OV6wQ6Kw40YM7HlmnhUWDX7_npkuoNj1xg-rvEo737NaJRctPr3zEW1Q/s1600/DSC01538.copy.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDlrIHGBn96tRDpEJC9YLWMb3PRF4ETWxgcUnAVuMMzv1hRDyypw5VivOxCv30Y3kG6XB43FRhTkGrDXMZYn1OV6wQ6Kw40YM7HlmnhUWDX7_npkuoNj1xg-rvEo737NaJRctPr3zEW1Q/s200/DSC01538.copy.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555147407897284178" /></a><br />oleh: Dody Faizal<br />beternak itik petelur sangat menjanjikan, betapa tidak karena penghasilan harian ketika itik sudah bertelur secara normal (produksi 70%), sangat lumayan, sehingga banyak juga mereka yang belum pernah mencoba peruntungan beternak itik akhirnya mau mencoba dan menggeluti bidang ini. ada yang langsung berhasil dan langsung memetik hasil yang cukup lumayan, tetapi sisi lain ada yang menemui banyak kendala. kendala yang sering muncul adalah seputar pakan, kandang, serta perawatan, yang pada akhirnya muncul kesimpulan sementara bahwa beternak itik sangatlah sulit. <br />sebenarnya beternak itik bisa dikatakan sangat mudah, asalkan 3 faktor utama pakan, kandang dan perawatan betul-betul diperhatikan. pakan misalnya, haruslah memenuhi standart kualitas serta kuantitas, walaupun pemberiannya dalam jumlah besar (lebih, tetapi secara kualitas pakannya tidak memenuhi standart maka produksi telur tidak akan maksimal, begitu pula sebaliknya jika kualitas bagus tapi secara kuantitas kurang, maka hasil juga tidak bisa diharapkan bagus. berikutnya adalah kandang, standart kandang merupakan syarat agar bebek bisa berproduksi secara maksimal, syarat kandang yang baik pernah saya bahas pada artikel sebelumnya. faktor perawatan merupakan hal yang tak kalah pentingnya, perawatan disini bisa diartikan sebagai inisiatif peternak dalam menghadapi masalah yang kaitanya dengan pakan,dan kandang, bisa juga dikategorikan sebagai perlakuan. jika ketiga faktor tadi sudah benar-benar di pegang maka keberhasilan sudah ditangan.<br />datangnya musim hujan benar- benar menjadi momok bagi para peternak itik, karena bisa dipastikan bahwa ketika musim hujan datang maka produksi ternak akan turun drastis dan ada yang beberapa dari mereka akan mengalami rontok bulu. jika ketiga faktor diatas dipegang maka produksi yang turun akan sedikit-demi sedikit akan beranjak naik, walaupun akan kita dapati beberapa juga yang mengalami rontok bulu.<br />datangnya musim hujan tidak bisa kita hindari, oleh sebab itu kita yang harus bisa mengaturnya sendiri, dan sebaiknya bagi peternak pemula memulai usaha ini pada saat musim hujan tiba, harapanya adalah ketika musim kemarau atau panas maka produksi akan mencapai puncaknya dan akan mengalami penurunan produksi ketika musim hujan tahun berikutnya tiba, sehingga bisa dikatakan umur produksi bisa mencapai 10 bulan sampai dengan 12 bulan.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-80350178470526093672010-11-25T09:32:00.006+07:002010-11-25T09:58:51.627+07:00profil sukses peternak bebek<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9CUpKdqxLz4HHefb7pfQ2mbd_KAlMuauYfDL1LJzAmU2ifiuucS7lBEQ0uneA20_BRZo11qS9wpQmPl5oA3muTq3N3Iq_TdbC_4Jc8x0k9ad45vsfAC66ST7VjGIkrUKxV7PwKuqfs0Y/s1600/DSC01463.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9CUpKdqxLz4HHefb7pfQ2mbd_KAlMuauYfDL1LJzAmU2ifiuucS7lBEQ0uneA20_BRZo11qS9wpQmPl5oA3muTq3N3Iq_TdbC_4Jc8x0k9ad45vsfAC66ST7VjGIkrUKxV7PwKuqfs0Y/s200/DSC01463.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543316141470955314" /></a><br /><br />penulis:Dody Faizal<br /><br />Pertanian dengan menggunakan pupuk kimia dengan hasil yang fantastis merupakan hal yang biasa diera kemajuan teknologi yang kian pesat, tetapi bertani tanpa menggunakan pupuk kimia dengan hasil yang fantastis merupakan hal yang menggembirakan, hal ini telah dilakukan oleh Bapak Pulung seorang perwira tinggi TNI angkatan udara yang berkedudukan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, beliau telah berhasil melakukan pengembangan pertanian yang berbasis organik, meskipun awalnya hasil dari pertanian ini kurang memuaskan tetapi dengan kesabaran beliau maka lambat namun pasti kian hari ada hasil yang menggembirakan dari usaha pertanian organiknya, tentunya dengan hasil yang maksimal telah beliau raih.<br /><br /><br />mengacu pada hasil pertanian organik yang telah berhasil beliau terapkan maka p pulung mempunyai inisiatif memadukan antara pertanian dengan peternakan yang semua berbasis organik dan beliau menganggap bahwa bebek atau itik merupakan jenis yang bisa disinergikan dengan pertanian organik yang beliau terapkan saat ini, karena mayoritas lahan yang digunakan adalah padi didukung dengan pola pengairan yang bisa dikatakan bagus, serta pola penanaman padi yang tidak dilakukan secara serempak alias bergiliran maka hal ini yang mendorong pak pulung mensinergikan antara tanaman padi dengan itik. dengan asumsi bahwa itik tersebut bisa mendapatkan makanan setiap hari secara alami dengan cara diangon, adapun kelebihan lainnya adalah bahwa di areal persawahan tersebut banyak dihuni keong mas serta ikan- ikan kecil maka kebutuhan akan protein sebagai sumber penghasil telur sangatlah terpenuhi. dengan 500 ekor bebek siap telur yang dipesan di Peternakan dody maka hasil maksimal siap dipetik. dengan menggaji 2 orang warga di sekitar kawasan halim yang angon bebek tersebut, maka otomatis pengeluaran hanya sebatas menggaji orang tersebut setiap bulannya, sedangkan dibandingkan dengan hasilnya maka margin dari beternak bebek tetap tinggi, bayangkan saja jika menggaji 2 orang tersebut selama 1 bulan @ Rp 800.000,- berarti 1,6 juta sedangkan, telur yang dihasilkan taruhlah tiap hari 300 butir, maka bisa dengan asumsi harga telur perbutir 1000 rupiah maka penghasilan perbulan dari 500 ekor adalah 9 juta rupiah belum dikurangi biaya gaji tukang angon. <br /><br /><br />wal hasil dengan pertanian dan peternakan organik ada sebuah harapan bahwa masyarakat indonesia bisa makmur tanpa ketergantungan bahan kimia.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4601101176274105730.post-60021776221049676732010-10-28T05:21:00.003+07:002010-10-28T05:54:42.101+07:00masa rontok bulu pada itik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgky2kCKX_l1LxO33z7FFJXCMHl8S27fLV-xGejq_Cue22gl6PNaMSZ90V1p6XWbxOlPqpTrPnEsNx_LACaCRHYquaFtZFzSNKRxLyuE5mKWAYt6n8qgNnH8D5vTss7zSp3fDL-Ji4sM-o/s1600/100_2634+edit.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgky2kCKX_l1LxO33z7FFJXCMHl8S27fLV-xGejq_Cue22gl6PNaMSZ90V1p6XWbxOlPqpTrPnEsNx_LACaCRHYquaFtZFzSNKRxLyuE5mKWAYt6n8qgNnH8D5vTss7zSp3fDL-Ji4sM-o/s200/100_2634+edit.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5532861861051131570" /></a><br /><br />oleh DOdy Faizal<br />khususnya itik jawa atau itik lokal indonesia akan selalu mengalami masa rontok bulu, dan hal ini terjadi secara alami. masa rontok bulu terjadi jika itik sudah berproduksi selama 10 sampai 12 bulan, tetapi ada beberapa hal tertentu yang menyebabkan itik mengalami rontok bulu lebih cepat, antara lain dari faktor cuaca yang ekstrim, misalnya dari musim panas ke musim hujan, meskipun belum 10 bulan beberapa itik akan mengalami masa rontok bulu, sedangkan faktor kedua adalah pergantian pakan yang sifatnya drastis baik secara kuantitas maupun secara kualitas.masa rontok bulu pada itik biasanya terjadi sekitar 4 s.d 6 minggu. karena itik tidak berproduksi atau produksi menurun maka perlu dilakukan langkah- langkah yang dirasa perlu, terutama dalam hal manajemen pakan. <br />menghadapi masa rontok bulu tersebut peternak harus lebih bijaksana dalam memberikan pakan kepada itik, hal yang pertama jika itik mengalami masa rontok bulu setelah berproduksi selama 10 sampai dengan 12 bulan adalah memuasakan itik selama 2 hari tidak diberi makan, dan hanya diberi minum saja, hal ini dimaksudkan untuk menseragamkan rontoknya bulu pada sekumpulan itik. hal yang kedua dalam memperlakukan itik yang rontok bulu adalah dengan memberikan itik pakan sedikit demi sedikit, ini dimaksudkan agar itik tidak kaget setelah berpuasa tanpa makan selama 2 hari, hal yang ketiga adalah memberikan porsi makan yang secara kualitas dikurangi, misalnya saja itik yang secara normal diberi asupan pakan dengan kadar protein minimal 18% maka untuk sementara diberikan asupan protein lebih sedikit dari biasanya, karena kita ketahui bersama sumber pakan yang berprotein tinggi biasanya sangat mahal. hal yang keempat adalah setelah itik mulai tumbuh bulunya, maka sedikit demi sedikit asupan protein maupun nilai gizi pada itik cenderung ditingkatkan, sampai akhirnya itik mulai bertelur dan sumber protein diberikan normal seperti ketika itik bertelur.Dody Faizalhttp://www.blogger.com/profile/14154999475023761761noreply@blogger.com1