Sejak Tahun 90 an, pangsa pasar itik dunia dikuasai oleh negara taiwan, thailand, dan malaysia. Negara tersebut menjadi pemasok terbesar daging itik ke negara- negara pengimpor itik singapura, jepang, hongkong, china dan timur tengah. daging itik yang diekspor negara tersebut diatas mencapai ribuan ton. pada tahun 1990, thailand berhasil mengekspor 3500 ton daging itik ke jepang.
peluang pasar ekspor masih terbuka lebar, mengingat permintaan daging itik terus meningkat seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat dari daging ayam ras ke daging itik. di negara maju yang penduduknya sebagian besar menghindari konsumsi daging dengan kandungan lemak tinggi telah mendorong meningkatnya permintaan daging itik
kandungan lemak yang tinggi pada daging ayam ras terutama bagian paha yang mencapai 6,80% menjadi momok bagi penderita hipertensi dan penderita jantung karena dianggap mengandung kolesterol tinggi, sedangkan kandungan lemak daging itik bagian paha hanya 4,40 %. dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat setidaknya telah membawa perubahan terhadap pola konsumsi daging unggas dari ayam ras ke daging itik.
untuk pangsa pasar lokal, kebutuhan daging itik terus meningkat dari tahun ke tahun. hal ini ditunjukkan dengan produksi daging itik di beberapa propinsi yang cenderung meningkat, terutama di jakarta, banten, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, bali, kalimantan selatan, sulawesi selatan,sulawesi barat,sumatra selatan,sumatra barat, dan NAD. meningkatnya permintaan akan kebutuhan daging itik di beberapa propinsi tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. dengan demikian, beberapa restoran dan rumah makan kesulitan mendapatkan pasokan daging itik. tentunya hal ini menjadi peluang yang sangat besar bagi masyarakat atau investor untuk menanamkan modalnya dalam bidang pembibitan dan penggemukan itik pedaging.

sumber : Penebar Swadaya
Penyusun: Ir. Supriyadi, MM